Umat Muslim merayakan hari raya Idul Adha setiap tanggal 10 Dzulhijjah. Pada hari itu, umat Muslim disunnahkan untuk berqurban dimana mereka menyembelih hewan untuk kemudian dibagi-bagikan kepada umat Muslim lainnya di suatu daerah. Itulah mengapa Idul Adha juga disebut dengan hari raya Kurban. Bukan hanya itu saja, istilah Idul Adha juga kerap kali disebut dengan Lebaran Haji.
Cara dan Doa Menyembelih Hewan Qurban Sesuai Sunnah
Lalu apakah sebenarnya Qurban itu? Qurban berasal dari bahasa Arab, “Qurban” yang berarti dekat (قربان). Qurban dalam Islam juga disebut dengan al-udhhiyyah dan adh-dhahiyyah yang berarti binatang sembelihan, seperti unta, sapi (kerbau), dan kambing yang disembelih pada hari raya Idul Adha dan hari-hari tasyriq sebagai bentuk taqarrub atau mendekatkan diri kepada Allah.
Allah SWT telah mensyariatkan kurban dengan firman-Nya, “Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu, dan berqurbanlah. Sesungguhnya orang-orang yang membencimu dialah yang terputus.” (Al-Kautsar: 1 — 3).
Ibadah qurban ini disyariatkan Allah subhanahu wa ta’ala untuk mengenang Sejarah Idul Adha sendiri yang dialami oleh Nabi Ibrahim ‘alaihi sallam dan sebagai suatu upaya untuk memberikan kemudahan pada hari Id, sebagaimana yang disabdakan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Hari-hari itu tidak lain adalah hari-hari untuk makan dan minum serta berdzikir kepada Allah Azza wa Jalla.”
Adapula cara dalam menyembelih hewan qurban yaitu sebagai berikut:
- Berbuat ihsan (berbuat baik pada hewan) dengan tidak menampakkan pisau atau menajamkan pisau di hadapan hewan yang akan disembelih
- Membaringkan hewan di sisi sebelah kiri, memegang pisau dengan tangan kanan dan menahan kepala hewan ketika menyembelih. Tidak boleh disembelih dalam keadaan kambing berdiri atau berlutut, tetapi yang tepat yaitu dalam keadaan berbaring. Cara seperti ini adalah perlakuan terbaik bagi kambing yang akan disembelih tersebut.
- Dianjurkan untuk meletakkan kaki di sisi kanan hewan qurban. Para ulama telah sepakat bahwa membaringkan hewan tadi adalah pada sisi kirinya. Lalu kaki di penyembelih diletakkan di sisi kanan agar mudah untuk menyembelih dan mudah mengambil pisau dengan tangan kanan.
- Menghadapkan hewan ke arah kiblat
- Mengucapkan membaca doa agar diterimanya qurban dengan bacaan “Allahumma taqobbal minni” (Ya Allah terimalah qurban dariku). Ini diucapkan setelah sebelumnya mengucapkan ‘bismillah’. Doa ini dibaca jika menyembelih atas nama sendiri. Sedangkan jika menjadi wakil orang lain, maka yang diucapkan adalah “Allahumma taqobbal min…” (disebutkan nama shohibul qurban) Mayoritas ulama menyatakan bisa juga menggunakan bacaan yang disebut dalam QS. Al Baqarah ayat 127, “Rabbana taqobbal minna innaka antassami’ul ‘aliim” (ya Rabb kami, terimalah amalan kami, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui)
Sementara untuk bacaan di saat kita menyembelih hewan qurban adalah sebagai berikut:
“Bismillahi wallahu akbarullahumma minka wa ilaika fataqobbal min…..” (sebutkan nama shohibul qurban)
Artinya: Dengan nama Allah dan Allah Maha Besar, ya Allah, qurban ini dari-Mu dan untuk-Mu, terimalah qurban……
Kita bisa mengambil pelajaran bahwa seseorang boleh saja berqurban atas nama dirinya dan keluarganya dengan satu qurban. Mereka semua akan berserikat dalam pahala. Wallahu a’lam.
Demikianlah informasi mengenai cara dan doa menyembelih hewan qurban sesuai sunnah. Semoga apa yang ditulis bermanfaat dan bisa kita jadikan hikmah dari kisah qurban ini sebagai pedoman agar selalu menaati perintah Allah subhanahu wa ta’ala, karena apapun itu, Ia tidak akan memberikan yang terburuk untuk hamba-Nya. Informasi menarik lain seputar Islam bisa diakses langsung melalui tautan ini ya!