Setiap yang bernyawa pasti akan mengalami mati. Termasuk kita sebagai manusia, pasti akan tiba waktunya kita akan kembali kepada Allah dan harus mempertanggungjawabkan atas apa yang telah kita lakukan di dunia. Hal ini seperti ayat yang terdapat dalam QS. An-Nisa ayat 78, “Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh”. Untuk itu, kematian seseorang, menjadi sebuah pengingat bagi kita bahwa kita kelak juga akan mengalami gilirannya.

Ucapan dan Doa untuk Orang Meninggal Sesuai Sunnah

Kematian seseorang membawa kita untuk mengingat bahwa kehidupan dunia adalah sementara dan sangat cepat berlalu. Tidak ada yang abadi bahkan tidak ada yang tahu kapan kita harus kembali kepada Allah. Semuanya terjadi begitu cepat dan sangat rahasia. Bisa saja terjadi kapanpun dan saat itu juga kita harus siap tanpa mengelak.

Saat kita mendengar orang terdekat kita meninggalkan dunia ini secara tiba-tiba, kita akan merasa sedih namun perasaan sedih itu lebih kepada mengingat bahwa kita juga akan pergi meninggalkan dunia untuk kembali kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Lalu bagaimana dengan bekal akhirat yang kita punya? Sudah cukup kah bekal itu?

Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu berkata, “Mereka lewat mengusung jenazah, lalu mereka memujinya dengan kebaikan. Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Wajib.” Kemudian mereka lewat dengan mengusung jenazah yang lain, lalu mereka membicarakan kejelekannya. Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Wajib.” Umar bin Khattab lantas bertanya, “Apakah yang wajib itu?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

هَذَا أَثْنَيْتُمْ عَلَيْهِ خَيْرًا فَوَجَبَتْ لَهُ الْجَنَّةُ ، وَهَذَا أَثْنَيْتُمْ عَلَيْهِ شَرًّا فَوَجَبَتْ لَهُ النَّارُ ، أَنْتُمْ شُهَدَاءُ اللَّهِ فِى الأَرْضِ

“Yang kalian puji kebaikannya, maka wajib baginya surga. Dan yang kalian sebutkan kejelekannya, wajib baginya neraka. Kalian adalah saksi-saksi Allah di muka bumi.” HR. Bukhari no. 1367, Muslim no. 949)

Imam Nawawi rahimahullah mengatakan bahwa pujian yang dimaksud adalah pujian dari kalangan orang shalih yang punya keutamaan. Pujian mereka pasti sesuai dengan kenyataan yang ada dari orang yang meninggal dunia. Sehingga dinyatakan dalam hadits, dialah yang dijamin surga.

Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda :“Apabila seseorang telah meninggal dunia, seluruh amalnya akan terputus kecuali 3 hal, yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak sholeh yang mendoakannya.” (HR Muslim). Namun, bukan berarti orang lain tidak dapat mendoakan mayit yang telah dipanggil oleh Allah subhanahu wa ta’ala. Ketika mayit tersebut adalah laki-laki dan seorang Muslim, maka kita bisa membaca doa berikut ini:

Allahummaghfirlahu warhamhu wa’afihii wa’fu anhu

Yang artinya: “Ya Allah, ampunilah dan rahmatilah, bebaskanlah dan lepaskanlah dia.”

Sementara jika mayit tersebut adalah perempuan, kita bisa membaca doa seperti berikut:

“Allahummaghfirlaha warhamha wa’afihaa wa’fu anha”

Dengan arti doa yang sama namun dibedakan dari penggunaan khusus untuk laki-laki dan perempuan. Sementara itu, mengucapkan kalimat “Innalillahi wa inna ilaihi raji’un” juga dianjurkan kala mendengar seseorang meninggal dunia. Selanjutnya diikuti lafadz: Allahummaghfirli wa lahu wa’qibni minhu ‘uqba hasanah. Yang artinya : “Ya Allah, ampunilah diriku dan dia serta berikan kepadaku darinya pengganti yang lebih baik.”

Dengan membaca ini, selain kita mendoakan pada jenazah, kita juga bisa mengingat kembali tentang kematian.Demikian informasi yang bisa kami berikan terkait ucapan dan doa untuk orang meninggal sesuai dengan sunnah. Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi anda. Jangan lupa share ke media sosial anda dan temukan artikel menarik lainnya melalui tautan ini.