Dalam aktivitas harian, terkadang kita menghadiri sebuah undangan pertemuan atau majelis. Saat memulai acara, kita tentu sering mendengar seseorang membaca doa-doa untuk mengawali pembicaraan. Doa-doa tersebut kita bisa kenal sebagai doa pembuka majelis. Apa itu pembuka majelis? Mari sama-sama kita bahas pada artikel kali ini.
Pembuka Doa Sesuai Sunnah yang Sering Digunakan
Doa pembuka majelis umumnya dibacakan saat memulai kegiatan pengajian, majelis taklim,
ceramah, atau khutbah. Doa ini merupakan suatu permohonan kepada Allah SWT agar kegiatan yang dilakukan bisa berjalan dengan lancar. Abdul Hamid dalam bukunya Memaknai Kehidupan menjelaskan, majelis (المجلس) berasal dari bahasa Arab majlis yang artinya tempat duduk. Sedangkan taklim, ditinjau dari asal katanya berasal dari kata ‘alm dari akar kata ‘allama yang artinya mengajar. Dalam konteks ini, majelis taklim diartikan sebagai tempat untuk mengadakan pengajaran atau pengajian agama Islam.
Ada beberapa adab majelis yang perlu diperhatikan oleh umat Islam, antara lain sebagai berikut:
- Senangilah duduk dalam majelis amal saleh.
- Masuk ke majelis dengan hati dan badan yang bersih.
- Pilih tempat duduk yang paling depan.
- Duduk dengan rapat dan jangan menjauh.
- Tidak berbicara sendiri.
- Menyimak semua yang sedang disampaikan.
- Tidak memotong orang yang sedang berbicara.
Salah satu doa pembuka majelis singkat terdapat dalam penggalan surat Al-Araf ayat 43, yang berbunyi:
الْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ هَدٰىنَا لِهٰذَاۗ وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلَآ اَنْ هَدٰىنَا اللّٰهُ ۚ
Artinya: “Segala puji bagi Allah yang telah menunjuki kami kepada (surga) ini dan kami sekali-kali tidak akan mendapat petunjuk kalau Allah tidak memberi kami petunjuk.”
Bacaan doa pembuka di atas diamalkan pada awal ucapan dan khutbah sebagai tanda syukur atas nikmat yang telah diberikan Allah SWT.
Sedangkan bacaan doa pembuka majelis singkat lainnya yang dikutip dari buku Zikir Doa Pembuka Pintu Rahmat oleh Agus Arifin adalah sebagai berikut:
الـحَمْدُ للهِ رَبِّ العَالَـمِيْنَ ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى أَشْرَفِ الأَنْبِيَاءِ وَالـمُرْسَلِيْنَ ، نَبِيِّنَا وَحَبِيْبِنَا مُـحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْـمَعِيْنَ ، وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ ، أَمَّا بَعْدُ
Alhamdulillahi rabbil’aalamiin, wash-sholaatu wassalaamu ‘ala asyrofil anbiyaa i walmursaliin, wa’alaa alihi washohbihii ajma’iin ammaba’adu
Artinya: “Segala puji bagi Allah Tuhan Seluruh Alam. Semoga shalawat dan keselamatan tercurahkan selalu kepada Nabi dan Rasul termulia, keluarga dan sahabat-sahabatnya.”
Selain dua doa di atas, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menganjurkan untuk membuka majelis dengan khutbah hujjah, yaitu:
Innalhamdalillahi nakhmaduhu wanasta’inuhuu wanastaghfiruhu wanna’udzubillahi min syuruuri anfusiina waminayyi ati’ma linaa manshdihillahu falaa mudhila lahu waman yusdhlil fala haadiya lahu.
Asyhadu Anlaa ilahaa illallaahu wa asyhadu inna muhamadda’abduhu warusuluh. Allahumma sholli wasallam wabara’ala muhammadiin wa’ala alihi wasohbihi wamanihtada bihuda hu ila yaumil qiyamah.
Artinya: “Segala puji bagi Allah, kita memuji-Nya dan meminta pertolongan, pengampunan, dan petunjuk-Nya. Kita berlindung kepada Allah dari kejahatan diri kita dan keburukan amal kita. Barang siapa mendapat dari petunjuk Allah maka tidak akan ada yang menyesatkannya, dan barang siapa yang sesat maka tidak ada pemberi petunjuknya baginya.
Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya. Ya Allah, semoga doa dan keselamatan tercurah pada Muhammad dan keluarganya, dan sahabat dan siapa saja yang mendapat petunjuk hingga hari kiamat.”
Demikian informasi tentang doa pembuka majelis sesuai sunnah yang bisa kita praktekkan. Semoga dengan adanya artikel ini dapat bermanfaat bagi anda yang membacanya. Jangan lupa kunjungi situs kami untuk mendapatkan informasi seputar Islam lainnya.